Asset Class: Exchange Traded Fund (ETF)

Butuh waktu baca 15 – 20 menit

Setelah membahas tentang mutual fund, marilah kita bahas jenis fund yang lain, merupakan saudara dekat dari mutual fund yaitu Exchange Traded Fund (ETF).

ETF mirip seperti mutual fund hanya diperdagangkan di pasar modal. Jadi kita bisa membelinya di bursa saham kapan saja selama bursa saham itu dibuka, seperti kita membeli saham biasa.

Keuntungannya sama pun seperti mutual fund yaitu diversifikasi dan juga sebagai akses untuk investasi di asset class, kawasan atau daerah tertentu.

Pada umumnya biayanya lebih rendah dari mutual fund, kecuali ETF yang lebih kompleks seperti Inverse ETF dan Leverage ETF.

Perusahaan terbesar yang mengeluarkan ETF:

  1. Vanguard – ETF yang dikeluarkan oleh Vanguard cenderung lebih murah dari ETF yang dikeluarkan oleh perusahaan lain.
  2. SPDR
  3. Invesco Power Share
  4. Black Rock’s Share – perusahaan penerbit ETF yang terbesar di dunia
  5. Schwab
  6. First State

Biasanya nama ETF di depannya terdapat nama perusahaan yang mengeluarkan diikuti asset class, strategi investasi, dan kawasan geografis dari ETF itu.

Tipe-tipe ETF

  1. Index ETF

Seperti pernah dibahas tentang Index Fund, index ETF ini merepresentasikan Indeks Pasar Modal dengan meniru atau kopian dari seluruh komponen saham di indeks pasar modal tersebut.

Berikut ini contoh-contoh Indeks ETF:

  • Strait Times Index (STI ETF ) yang dikeluarkan oleh SPDR (Ticker: ES3.SI) dan Nikko AM (G3B.SI)
  • S&P500 Index ETF. ada beberapa perusahaan yang mengeluarkan, Vanguard (VOO) , SPDR (SPY)
  • Nasdaq Index ETF: Ticker: QQQ
  • Dow Jones ETF: Ticker: DIA
  • Indonesia ETF: Ticker: IDX, EIDO
  • Emerging Market (negara-negara berkembang) ETF: EEM

2. Sector ETF

Untuk mendapatkan akses ke salah satu industri dan sektor, kita bisa berinvestasi di Sector ETF, terutama di pasar modal di Amerika. Beberapa contoh ticker yang depannya V, yang berarti dikeluarkan oleh Vanguard,yang cenderung lebih murah biayanya daripada perusahaan lain yang mengeluarkan ETF ini.

  • Industri Financial ETF : VFH, IYG
  • Industri Energy ETF : VDE, XLE
  • Industry bidang Teknologi ETF: XLK
  • Consumer Staples (industri sektor yang esensial – defensive stock atau non cyclical) ETF: XLP, VDC
  • Consumer Discret (industri yang cyclical atau non esensial) ETF: XLY, VCR.
  • Healthcare (industri kesehatan) ETF: XLV, VHT

3. Komoditas ETF

ETF ini spesifik untuk berinvestasi di asset class komoditas

Komoditas ada beberapa macam dan akan dibahas di lain kesempatan.

Contoh dari commodity ETF ini adalah sebagai berikut:

  • Gold ETF (GLD, IAU)
  • Oil ETF ( USO)
  • Silver ETF (SLV)

4. Bond/ Obligasi ETF

ETF dimana investor bisa mengakses beberapa obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah atau swasta

Contohnya:

  • Singapore Municipal Bond (Asian Bond Fund atau ABF)
  • 20 years US Treasury bond (TLT)
  • •Treasure Inflation Protected security (TIPS) ETF : TIP
  • Vanguard Total Bond Market ETF (BND) yang terdiri dari US investment grade bond.

5. Currency / Mata uang ETF

Untuk mengakses naik turun mata uang asing. seperti USD, Canadian Dollar atau Euro. Contohnya adalah UUP untuk memprediksi USD bakal naik dibanding mata uang dunia lainnya seperti Euro, Yen Jepang , Poundsterling Inggris atau Swiss Franc.

6. Inverse ETF

ETF ini untuk memprediksi suatu aset kemungkinan besar turun ke depannya. Seperti short selling di mana kita menjual saham yang tidak kita punyai di harga saat ini dengan “meminjam” saham dari broker, dengan bunga tentunya. Setelah sahamnya turun, kita beli saham itu di harga yang lebih rendah kemudian kita kembalikan saham yang kita miliki dengan bunganya ke broker. Short selling ini memakai akun margin. Sedangkan Inverse ETF ini tidak perlu akun margin karena ETF ini menggunakan future contract (kontrak berjangka).

Karena Inverse ETF menggunakan kontrak berjangka, maka biayanya lebih mahal dari ETF biasa.

Harap diingat untuk berhati-hati dalam membeli Inverse ETF karena penggunaan kontrak berjangka yang banyak memakan biaya, sehingga sebaiknya untuk investasi dalam waktu dekat (short term). Dan juga risikonya kalau aset itu naik, kita akan mengalami kerugian karena Inverse ETF ini baru untung kalau asset class yang kita “lawan” turun harganya. Kerugiannya bisa maksimal karena kenaikan indeks bisa tidak terbatas sedangkan penurunannya maksimal 0, walau pun tidak mungkin indeks saham harganya 0.

Contoh Inverse ETF:

  • Dow Jones Inverse ETF (DOG)
  • S&P Inverse ETF (SH)

7. Leverage ETF

ETF ini banyak digunakan oleh spekulator untuk memperbesar keuntungan mereka karena apapun untungnya dikali 2 atau 3. Tapi seperti Inverse ETF, Leverage ETF ini risikonya sangat besar karena selain biayanya besar, kerugiannya juga bisa 2 kali atau 3 kali lipat tergantung berapa pengalinya.

Contoh Leverage ETF adalah:

  • Dow Jones x2 (DDM)
  • Dow Jones Inverse x3  (SDOW)
  • Direxion Daily S&P 500 Bull 3X Shares ETF (SPXL)

Biaya-biaya

Kalau di mutual fund/Reksa Dana ada biaya pertahun (biaya manajemen) , di ETF ada biaya namanya Expense Ratio. Selain itu tidak ada biaya lainnya selain biaya broker karena investor bisa beli di bursa saham seperti saham lainnya

Detail informasi:

Sama seperti saham dan mutual fund, kita bisa melihat informasi melalui beberapa website finansial seperti yahoo finance, tetapi penulis biasanya menggunakan web Morningstar.com dan juga www.etfdb.com

Mari kita meluncur ke Morningstar website untuk melihat informasi mengenai ETF. Kita lihat sektor Finansial di US yang dikeluarkan oleh Vanguard (VFH). Kita bisa ketik di Google VFH “morningstar” dan akan keluar link untuk VFH ini.

Kolom Quote

Bintang 4 adalah rating morningstar berdasarkan performa ETF ini, disesuaikan dengan biaya dan risikonya. Rating morningstar berkisar antara 1 sampai 5.

Tampilan dan arti dari simbol-simbol disitu mirip seperti di Yahoo Finance yang telah kita jelaskan di Saham part 3.

$57.41 adalah harga ETF saat penutupan bursa saham. 1.92 adalah besar kenaikannya (3.46%)

NAV adalah Net Asset Value, nilai total asset saham atau obligasi di ETF dibagi jumlah saham ETF yang dijual di pasaran.

Bid/Ask adalah harga tawaran dari pembeli dan harga jual, spread adalah perbedaan antara bid dan ask.

Volume/Avg: jumlah volume perdagangan berapa jumlah saham ETF berpindah tangan hari itu dan rata -rata volume per hari.

Day dan Year range: harga kisaran ETF ini di perdagangan hari itu dan juga setahun terakhir.

SEC Yield adalah pendapatan investasi dibagi harga maksimal di hari terakhir perdagangan bulan itu.

12 month yield: pendapatan dalam setahun terakhir dalam bentuk dividen dan bunga dibagi NAV di bulan terakhir ditambahkan persentase keuntungan kapital.

Expense Ratio: biaya per tahun seperti biaya manajemen di mutual fund. Angka 0.10% berarti setiap $100 investasi, kita bayar 10 sen saja. Cukup murah dibanding biaya manajemen mutual fund sekitar 1-2 % per tahun.

Total Asset: total asset di ETF ini.

Kolom Performance

Di kolom performance kita bisa melihat performa ETF ini dibanding dengan performa indeks saham gabungan dan performa fund lain di kategori sektor yang sama dalam grafik visual.

Ada tabel dibawah grafik itu , yaitu total return % dari tahun ke tahun dari segi harga (price) dan net asset value (NAV) , – berarti performanya menurun dibanding tahun sebelumnya. YTD berarti dari awal januari sampai sekarang harga ETF-nya turun sebanyak -23.74%. .

+/- Category (NAV) dan + / – Index (price) perbandingan performa ETF ini dengan fund ketegori yang sama dan indeks saham gabungan dalam %, kalau – berarti performanya lebih rendah.

Kolom Risk

Di kolom risk (risiko) ini agak rumit , kita lihat perbandingan risiko ETF ini dengan fund ketegori yang sama dan indeks saham gabungan. Akan kita bahas secara garis besarnya saja.

Kita sudah membahas tentang Beta di pembahasan saham part 3 yaitu sensitivitas terhadap pergerakan harga indeks bursa saham Beta dibawah 1 berarti pergerakannya lebih kecil daripada pergerakan market.

Standard Deviation ini mengukur besarnya kisaran performa ETF ini. Makin besar Standard Deviasi makin besar risikonya (lebih volatile naik dan turunnya) , standard deviasi yang kecil berarti ETF ini performanya lebih stabil.

Sharp Ratio: Keuntungan investor dari setiap unit risiko. Dari risiko yang ada , berapa keuntungan yang didapat dari investor. Makin besar Sharp Ratio makin bagus.

Kolom Price

Di kolom price kita bisa lihat biayanya sama seperti yang ada di dalam kolom quote. Di sini bisa kita lihat expense ratio-nya 0.10%.

Kolom Portfolio

Pada Kolom Portfolio, kita bisa melihat lebih detail alokasi asset dari ETF ini, Style-nya apa (Value atau Growth stocks), expsoure (paparan), sektor dan region (kawasan), dan daftar saham saham aja yang ada di ETF ini.

Di sini VFH, karena finansial ETF, maka paparan sektor adalah sektor finansial, alokasi asset sebagian besar US Equity dan beberapa % Non US Equity , dengan kawasan terbesar adalah North America.

Dilihat dari peta style (Style Map), style investasi dari ETF ini adalah Value Large Capitalisation Companies jadi lebih ke arah perusahaan besar dan PE nya rendah.

Bagi kita sebagai investor yang sebagian besar investor ritel, lebih baik memilih aset investasi yang simpel dan murah tanpa memilih saham individu.

Maka dari itu Warren Buffet dan John Boggle pendiri Vanguard rekomendasi investor untuk investasi di S&P500 index fund dalam waktu yang panjang. Dan S&P500 ETF yang paling murah yaitu Vanguard S&P500 (VOO). Alasannya karena S&P 500 sebagai indeks psar modal tertua dan terbesar di dunia selalu akan naik dari dekade ke dekade. Mari kita buktikan dalam grafik dibawah ini.

Dari grafik di atas dari tahun 1980 sampai sekarang indeks pasar modal di US S&P500 akan selalu naik karena sampai saat ini Amerika Serikat masih menjadi pusat pasar finansial di dunia.

Di bawah ini grafik VOO (lebih pendek dari indeks saham S&P500 karena baru dikeluarkan pada tahun 2010)

Dan di bawah ini adalah detil informasi VOO di morningstar, bisa kita lihat Expense Rationya 0.03% jadi setiap $100 kita investasi, kita hanya membayar 3 sen. Sangat murah bukan?

Kita juga bisa memilih ETF berdasarkan situasi market dan strategi kita. Misalnya sekarang ada fear factor karena Covid, biasanya investor lari ke asset yang lebih aman seperti emas, daripada beli emas batangan yang butuh modal yang besar, kita bisa beli Gold ETF (GLD atau IAU).

Selamat belajar berinvestasi dan salam cuan!