Selamat Datang di S&P500 bagi TESLA

Sobat Pundi, hanya butuh lima menit untuk membaca informasi ini!

Pada Senen tanggal 21 Desember 2020, TESLA, sebuah perusahaan pembuat mobil listrik (Electric Vehicle Company) akan resmi menjadi bagian dari Indek saham S&P500 (IHSG-nya Amerika Serikat), yang terdiri dari 500 perusahaan terbesar di Amerika Serikat.

TESLA didirikan oleh seorang visionaris yang nyentrik bernama Elon Musk yang juga salah satu pendiri PAYPAL sebelum dibeli eBAY di tahun 2002. Selain TESLA, Elon Musk juga mendirikan Space X, pembuat pesawat ulang alik yang bisa digunakan lagi dan bisa meluncur sertamendarat di titik rocket launcher yang sama.

Sejak pengumuman bergabungnya TESLA di S&P500 tanggal 16 November 2020, harga saham TESLA telah melonjak sekitar 65%. Di tahun 2020, saham TESLA telah naik sekitar 700%. Hal ini membuat Elon Musk naik menjadi peringkat kedua sebagai orang terkaya kedua setelah pendiri Amazon, Jeff Bezos dan Market Capitalisation (harga saham x jumlah saham outstanding) mencapai 658B yang menempatkan TESLA di peringkat 7 besar S&P500 Index dan juga setara dengan 7 perusahaan pembuat mobil terkenal seperti Toyota, Honda, Ford dan lain-lain., Mari kita simak di bawah ini infografiknya:

Lalu apakah dampak dari masuknya TESLA di S&P500 indeks ini?

Pertama, ada 1 perusahaan yang ditendang keluar dari S&P 500 untuk memberi tempat kepada TESLA.

Kedua, TESLA mendapatkan 1.5% weightage dari total Indeks S&P500. Saham 499 perusahaan lainnya mesti dikurangi jumlahnya agar menyesuaikan 1.5% weightage.  

Ketiga, Index Fund dan ETF yang mengikuti pergerakan S&P500 harus (mungkin, dengan agak terpaksa) membeli TESLA sesuai dengan weightage S&P500 dan menjual saham saham 499 perusahaan lainnya,. bayangkan ke-499 perusahaan itu sahamnya turun karena dijual serentak oleh Index funds dan ETFs.

Keempat, passive investors yang membeli indeks S&P500 karena lebih stabil (berisikan value company yang stabil dan besar), tiba-tiba kedatangan  growth company yang baru untung dalam beberapa kuartal terakhir (TESLA dari tahun berdirinya baru untung di kuartal 3 & 4 tahun 2018), dan harga sahamnya volatile (naik turunnya sangat besar). Hal tersebut bisa berdampak pada stabilitas portfolio mereka terutama pada pension funds (dana pensiun).

Mau tahu seberapa volatile-nya? Lihat chart dibawah ini, grafik yang paling sensasional yang pernah saya lihat…

Di bawah ini bisa dilihat jam terakhir sebelum pasar saham ditutup, saham TESLA turun dari $670 ke $628 sebelum dalam 15 menit naik ke $695 (tok-tok market ditutup). Hal ini karena biasanya Indeks fund mulai membeli saham di satu atau dua hari sebelum tanggal resmi masuknya suatu perusahaan ke S&P500 Indeks, dan banyak spekulan dan hedge fund yang membeli saham dari pengumuman masuknya TESLA ke S&P500 indeks tanggal 16 November 2020 untuk menjual saham ke indeks funds.

Opini pribadi saya, electric vehicle sector sekarang sedang booming, dan di beberapa dekade yang akan datang. Electric vehicle atau mobil listrik akan menggantikan mobil berbahan bakar bensin atau gas. Dan TESLA adalah salah satu pelopor dalam hal ini, yang akan berkembang dengan pesat dan menjadi next trillion dollar companies. Tetapi sekali lagi, hanya waktu yang nanti bisa membuktikan. Mari kita cermati bersama-sama.

Salam Cuan!

Disclaimer:. penulis adalah salah satu pemegang saham TESLA