Microsoft mengembangkan dan melisensikan perangkat lunak konsumen dan bisnis. Ia dikenal dengan sistem operasi Windows dan rangkaian produk Office. Perusahaan ini dibagi ke dalam tiga segmen luas yang berukuran sama: produktivitas dan proses bisnis (Microsoft Office lawas, Office 365 berbasis cloud, Exchange, SharePoint, Skype, LinkedIn, Dynamics), cloud intelijen (infrastruktur dan platform sebagai layanan penawaran Azure, Windows Server OS, SQL Server), dan komputasi yang lebih pribadi (Klien Windows, Xbox, pencarian Bing, iklan tampilan, dan laptop Surface, tablet, dan desktop).
Tinjauan Industri
Besarnya pasar untuk operating system adalah 191,12 miliar$ pada tahun 2021 dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 12%. Meskipun masih mendominasi, pendapatan Microsoft dari Windows hanya sebesar 23 miliar saja pada tahun 2021.
Sebagian besar pendapatan Microsoft justru kini kebanyakan dari cloud, yakni 93 miliar$. Potensi TAM cloud computing adalah 446 miliar $ dengan pertumbuhan 18% tiap tahunnya [1].
Pesaing utama Microsoft adalah open source operating system seperti Linux yg dimiliki IBM (NASDAQ:IBM) serta Apple (NASDAQ: AAPL). Sedangkan untuk cloud, ada Amazon (NASDAQ: AMZN), IBM, Alibaba (NYSE: BABA) dan Google (NASDAQ: GOOGL).
Ringkasan Keuangan
Sumber: morningstar
Microsoft memiliki bisnis model yang sangat kuat dan bagus, sehingga memenuhi semua kriteria checklist kami kecuali FCF/Net income sedikit margin saja. Namun ini bisa dijelaskan dengan meningkatnya capital expenditure oleh Microsoft karena banyak berinvestasi untuk masa depan. Dan ini tidak mengkhawatrikan karena pertumbuhan cashflow rata-rata positif dari tahun ke tahun (20%).
Ringkasan Investasi
Di bawah pengawasan yang saya yakini akan dianggap sebagai CEO legendaris Satya Nadella, raksasa teknologi yang berbasis di Redmond, Washington ini telah terbukti menjadi pemenang terlepas dari lingkungan ekonomi atau pasar. Di bawah kepemimpinan Nadella, Microsoft tumbuh dengan kapitalisasi market tertinggi dibanding perusahaan teknologi raksasa lainnya., yakni 261 miliar tiap tahunnya selama hampir 8 tahun kepemimpinannya.
Salah satu faktor utama adalah proses transisi yang sukses dari operating system lama ke operating system yang berbasis cloud. Servis Cloud Azure sendiri tumbuh paling pesat dibanding pesaing-pesaingnya dan mulai mendominasi pasaran.
Server product dan cloud service tumbuh 34% tiap tahunnya dengan Azure sendiri naik 51% dari 2020 [2]. Capital expenditure yang tinggi untuk terus mengembangkan bisnis cloud ke depan.
Penilaian
Methode
Target Price
Potensi cuan
Periode
Discounted Cash Flow
335.0
10%
1-3 tahun
Residual Earning
349.1
14%
1-3 tahun
Technical Analysis
341.0
12%
3-6 bulan
Tipranks analyst average (reference)
329.0
9%
NA
Artifical Intelligence forecast Kosho AI (reference)
*** Ini adalah pendapat penulis, silakan berkonsultasi dengan penasihat keuangan Anda dan lakukan uji tuntas Anda sendiri sebelum berinvestasi. Pundireceh tidak bertanggung jawab atas segala kewajiban yang terkait dengan risiko investasi.
#Microsoft Corp (NASDAQ: MSFT) sesuai dengan persyaratan syariah. Kondisi bisnis, produk, dan utangnya memenuhi kriteria Hukum Islam dan halal untuk diinvestasikan, berdasarkan analisis aplikasi Zoya (https://zoya.finance/).
===================================
Background
Name: Microsoft Corp
Ticker Code: NASDAQ: MSFT
Price: 301.14$ (as of 3-Sep-2021)
Category: Large-Growth
Source: yahoo finance
Microsoft develops and licenses consumer and enterprise software. It is known for its Windows operating systems and Office productivity suite. The company is organized into three equally sized broad segments: productivity and business processes (legacy Microsoft Office, cloud-based Office 365, Exchange, SharePoint, Skype, LinkedIn, Dynamics), intelligence cloud (infrastructure- and platform-as-a-service offerings Azure, Windows Server OS, SQL Server), and more personal computing (Windows Client, Xbox, Bing search, display advertising, and Surface laptops, tablets, and desktops).
Industry Overview
The market size for operating systems will be 191.12 billion$ in 2021 with a compound annual growth rate (CAGR) of 12%. Although it still dominates, Microsoft’s revenue from Windows is only 23 billion in 2021.
Most of Microsoft’s revenue is now mostly from the cloud, which is $93 billion. The potential of TAM cloud computing is $446 billion with 18% annual growth [1].
Microsoft’s main competitors are open source operating systems such as Linux, which is owned by IBM (NASDAQ:IBM) and Apple (NASDAQ: AAPL). As for the cloud, there are Amazon (NASDAQ: AMZN), IBM, Alibaba (NYSE: BABA) and Google (NASDAQ: GOOGL).
Financial Summary
Source: morningstar
Microsoft has a very strong and good business model, so it meets all of our checklist criteria except for FCF/Net income by small margin. However, this can be explained by the increase in capital expenditure by Microsoft because it invests a lot for the future. And this is not worrying because the average cashflow growth is positive from year to year (20%).
Investment Summary
Under the leadership of what I believe will be considered the legendary CEO of Satya Nadella, this Redmond, Washington-based tech giant has proven to be a winner regardless of the economic or market environment. Under Nadella’s leadership, Microsoft grew with the highest market capitalization of any technology giant, which was 261 billion annually during his nearly 8 years of leadership.
One of the main factors is the successful transition from the old operating system to the cloud-based operating system. Azure Cloud Services itself grew the fastest compared to its competitors and began to dominate the market.
Server products and cloud services are growing 34% annually with Azure alone up 51% from 2020 [2]. High capital expenditure to continue to develop the cloud business in the future.
Valuation
Method
Target Price
Profit potential
Period
Discounted Cash Flow
335.0
10%
1-3 years
Residual Earning
349.1
14%
1-3 years
Technical Analysis
341.0
12%
3-6 months
Tipranks analyst average (reference)
329.0
9%
NA
Artifical Intelligence forecast Kosho AI (reference)
*** This is the opinion of the author, please consult your financial advisor and do your own due diligence before investing. Pundireceh is not responsible for any obligations related to investment risk.
#Microsoft Corp (NASDAQ: MSFT) is sharia compliant. Its business conditions, products and debts meet the criteria of Islamic Law and are halal to invest in, based on Zoya’s application analysis (https://zoya.finance/).
Tesla adalah produsen kendaraan listrik terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. Mereka juga mengembangkan teknologi self-driving dan energi terbarukan. Perusahaan beroperasi di dua segmen, Otomotif, dan Pembangkitan dan Penyimpanan Energi
Segmen Pembangkit dan Penyimpanan Energi terlibat dalam desain, manufaktur, pemasangan, penjualan, dan penyewaan produk pembangkit energi surya dan penyimpanan energi, dan layanan terkait untuk pelanggan perumahan, komersial, dan industri.
Tinjauan Industri
Kendaraan listrik adalah industri dan pasar yang tidak ada, sebelum Tesla didirikan pada tahun 2003. Pasar mobil listrik terus menjadi pasar minor dan kebanyakan orang mengganggap industri mobil listrik tidak akan mampu bertahan tanpa subsidi pemerintah.
Hal ini berubah baru-baru ini, kendaraan listrik menjadi pasar berkembang yang tumbuh secara eksponensial dalam beberapa tahun terakhir. Banyak perusahaan kendaraan listrik yang bermunculan di AS, Eropa dan Cina dan berkembang sangat pesat. Salah satu faktor utama adalah dukungan pemerintah dengan insentif pajak dan komitmen untuk melarang mobil bahan bakar dalam 10-20 tahun ke depan.
Ukuran pasar untuk pasar kendaraan listrik global diproyeksikan bernilai $1.212,1 miliar pada 2027, dengan CAGR 41,5% dari 2020 hingga 2027.
Pesaing utama adalah perusahaan kendaraan listrik baru seperti NIO (NYSE: NIO), BYD Company Ltd (SHE: 002594), XPENG (NYSE: XPEV), Nikola (NASDAQ: NKLA) dan Lucid (NASDAQ: LCID). Ada juga penjaga tua mesin pembakaran internal seperti Ford Motor Company (NYSE: F); Daimler AG (ETR: DAI); Perusahaan General Motors (NYSE: GM); Mitsubishi Motors Corporation (TYO: 8058); Grup Renault (EPA: RNO); Nissan Motor Company (TYO: 7201); Grup Volkswagen (ETR: VOW3); Toyota Motor Corporation (TYO: 7203) yang berinvestasi besar dan mengembangkan kendaraan listrik, berusaha keras untuk tidak ketinggalan.
Ringkasan Keuangan
Source: morningstarSource: twitter account James Stephenson @ICannot_Enough
Rapor keuangan Tesla telah meningkat pesat sejak analisis kuartal sebelumnya. Situasi utang sangat terkendali. Pertumbuhan pendapatan rata-rata 3 tahun hanya 38,9%, tetapi pendapatan kuartal terakhir tumbuh sebesar 98,1% dan laba per saham tumbuh mengesankan 920% atau 9x. Hal ini dicapai melalui peningkatan pertumbuhan volume dan pengurangan biaya [1]. Yang lebih mengesankan adalah Tesla mampu mencapai ini melalui situasi COVID-19 dan situasi krisis chip. Pabrik di California terpaksa ditutup selama 6 minggu pada saat puncak pandemi. Krisis chip telah menyebabkan keterlambatan pada beberapa manufaktur kendaraan termasuk cybertuck, terutama untuk komponen airbag. Tesla telah mencoba untuk mengurangi krisis dengan mendesain ulang perangkat lunak mereka dan beberapa rumor menyebar bahwa mereka mencoba memproduksi chip mereka sendiri.
Sumber: morningstar
Mempertahankan profitabilitas sambil membangun 2 pabrik baru dan mengembangkan 4 produk baru juga merupakan pencapaian yang signifikan oleh Tesla. Tesla juga menghabiskan modal untuk membangun jaringan supercharger dengan pengisi daya di seluruh dunia meningkat 125% hanya dalam waktu kurang dari tiga tahun. Perusahaan baru-baru ini merayakan pencapaian 25 ribu supercharger di 2.700 stasiun di seluruh dunia, dengan lebih banyak lagi direncanakan di masa akan datang.
Sumber: Tesla Q2 2021 investor presentation
Ringkasan Investasi
Didirikan pada tahun 2003, Tesla adalah pemimpin dalam kendaraan listrik dalam hal pasar dan teknologi. Sebagai penggerak pertama dalam industri, ia memiliki keunggulan tidak hanya dalam jangkauan baterai, akselerasi, keselamatan, mengemudi sendiri, tetapi juga perangkat lunak. Rentang baterai adalah yang terbaik meskipun beberapa perusahaan lain mulai mengejar.
Produk Tesla sendiri telah menghasilkan ulasan pengguna yang sangat positif sebab Tesla melakukan pengembangan produk yang berpusat pada user interface dan perangkat lunak. Tesla membangun mobil dengan mengembangkan perangkat lunak pada perangkat keras yang unik, seperti halnya Apple mengembangkan iPhone atau Microsoft memanfaatkan chip Intel dan PC Dell. Ini memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan fungsionalitas perangkat lunak mobilnya setiap beberapa minggu melalui update via wifi. Ini sangat kontras dengan model industri otomotif tradisional di mana produknya sama sejak pembelian selama Anda mengendarainya.
Pelanggan tidak perlu datang ke bengkel Tesla untuk memeriksa kondisi kendaraannya atau untuk mendapatkan upgrade software terbaru. Semuanya dilakukan melalui wifi atau koneksi data. Sebagai kendaraan listrik, Tesla tidak memerlukan perawatan rutin seperti mesin pembakaran, seperti penggantian oli, filter bahan bakar, penggantian busi, atau pemeriksaan emisi. Bahkan penggantian bantalan rem jarang terjadi karena pengereman regeneratif mengembalikan energi ke baterai, secara signifikan mengurangi keausan pada rem. Pemeliharaan kendaraan dilakukan dengan pemantauan waktu nyata (real time) melalui pembaruan perangkat lunak over-the-air, diagnostik jarak jauh, dan dukungan teknisi yang mobil.
Tesla tidak melakukan marketing iklan dan tidak memiliki toko dealer. Pelanggan hanya dapat membeli Tesla melalui situs web dan mereka akan mengirimkannya ke alamat pembeli. Ini memotong banyak lapisan retail industri otomotif tradisional seperti Agen Penjualan, Mekanik Pemeliharaan, Agen Asuransi, dll.
Ini menghasilkan total biaya kepemilikan yang lebih rendah, karena tidak ada biaya dealer, dan biaya perawatan yang jauh lebih rendah.
Teknologi self driving juga merupakan salah satu pasar potensial yang besar bagi Tesla. Dengan hampir 1 juta kendaraan Tesla sudah ada di jalan, pengemudian otonom telah mengumpulkan lebih dari miliaran kilometer data [2]. Ini membuat Tesla AI semakin baik, jauh di depan pesaing terdekatnya, Waymo Alphabet (NASDAQ: GOOGL) dengan jarak jutaan kilometer saja. Pesaing mungkin memiliki uang, tetapi mungkin tidak memiliki cukup waktu dan keahlian untuk mengejar ketinggalan dengan Tesla. Potensi pasar mengemudi otonom bisa mencapai 1,5 Triliun $ pada tahun 2030 [3].
Penjualan dari bisnis penyimpanan energi dan energi terbarukan Tesla juga cukup baik. Menyumbang 15% dari total penjualan dengan pertumbuhan 3x dari tahun sebelumnya.
Kendaraan listrik bukan lagi pasar minor, melainkan menjadi kepastian masa depan. Semua negara telah berkomitmen untuk melarang mesin pembakaran internal berarti kendaraan listrik adalah satu-satunya jalan ke depan. Sebagai pemimpin pasar dalam kendaraan listrik dengan keunggulan teknologi, jaringan pengisian daya yang luas, model bisnis yang menguntungkan dan kapasitas produksi yang kuat, Tesla jauh di depan kompetitor yang lain.
Penilaian
DCF dengan EBITDA : Menggunakan EBITDA terbaru sebesar 7.985 Miliar $, discount rate konsensus 8% dan tingkat pertumbuhan berdasarkan pertumbuhan tahunan rata-rata 5 tahun sebesar 51%, harga target adalah $ 1081 atau laba 67%. Jangka waktu 1 hingga 5 tahun
Pada penilaian saat ini, TESLA tidak murah, tetapi tetap direkomendasikan. Kami menyarankan untuk membeli Tesla (NASDAQ: TESLA) dengan harga saat ini dan tahan hingga harga mencapai $ 1081***.
*** Ini adalah pendapat penulis, silakan berkonsultasi dengan penasihat keuangan Anda dan lakukan uji tuntas Anda sendiri sebelum berinvestasi. Pundireceh tidak bertanggung jawab atas segala kewajiban yang terkait dengan risiko investasi.
#Tesla (NASDAQ:TSLA) memenuhi persyaratan syariah. Kondisi bisnis, produk, dan utangnya memenuhi kriteria Hukum Islam dan halal untuk diinvestasikan, berdasarkan analisis aplikasi Zoya.
Tesla is the world’s largest electric vehicle manufacturer by market capitalization. They also developing self driving technology and renewable energy. The company operates in two segments, Automotive, and Energy Generation and Storage
The Energy Generation and Storage segment engages in the design, manufacture, installation, sale, and leasing of solar energy generation and energy storage products, and related services to residential, commercial, and industrial customers.
Industry Overview
Electric vehicle is non existing industry and market, before Tesla founded in 2003. It continued become niche market and most people believe it is survive only due to government subsidies.
It is changed recently, electric vehicle becoming emerging market that growing exponentially in the last few years. Many different electric vehicle companies in US, Europe and China is start to blossoming. One of the major factor is the government support with tax incentive and commitment to ban internal combustion engine in next 10-20 years.
The market size for the global electric vehicle market is projected to value at $1,212.1 billion by 2027, with a CAGR of 41.5 % from 2020 to 2027.
The major competitor are new electric vehicle companies such as NIO (NYSE: NIO), BYD Company Ltd (SHE: 002594), XPENG (NYSE: XPEV), Nikola (NASDAQ: NKLA) and Lucid (NASDAQ: LCID). There are also old guard of internal combustion engine like Ford Motor Company (NYSE: F); Daimler AG (ETR: DAI); General Motors Company (NYSE: GM); Mitsubishi Motors Corporation (TYO: 8058); Groupe Renault (EPA: RNO); Nissan Motor Company (TYO: 7201); Volkswagen Group (ETR: VOW3); Toyota Motor Corporation (TYO: 7203) who invest and research heavily into electric vehicle, trying hard not to left behind.
Financial Summary
Source: morningstar Source: twitter account James Stephenson @ICannot_Enough
Tesla financial checklist has improved a lot since previous quarter analysis. Debt situation is pretty much under control. Revenue growth 3 years average is only 38,9%, but latest quarter revenue grow by 98.1 % and earning per share grow by impressive 920% or 9x. This achieved through increasing volume growth and cost reduction [1]. Even ore impressive is Tesla able to achieve this through COVID-19 and chip crisis situation. California plant was forced to lockdown for 6 weeks during the height of pandemics. Chip crisis has caused delay in some of vehicle manufacturing including cybertuck, particularly for airbag component. Tesla has trying to mitigate the crisis by redesign their software and some rumour spread that they are trying to producing their own chip.
Source: morningstar
Maintaining profitability while building 2 new factories and developing 4 new products is also a significant achievement by Tesla. Tesla also spending capital to building supercharger network with worldwide chargers increased by 125% in just under three years as the company recently celebrated its 25k superchargers milestone across 2,700 stations worldwide, with many more expected to come.
Source: Tesla Q2 2021 investor presentation
Investment Summary
Founded in 2003, Tesla is the leader in electric vehicle in term of market and technology. As first mover in industry, it has leading edge not only in battery range, acceleration, safety, self-driving, but also software. Battery range is the best although some other companies are starting to pick up.
Tesla product itself has generate overwhelmingly positive review user interface and software centered product development. Tesla builds cars by developing software on unique hardware, much in the way Apple develops the iPhone or Microsoft leverages Intel chips and Dell PCs. This enables the company to improve its cars’ software functionality every few weeks. This is in sharp contrast to the traditional auto industry model where the product is the same for as long as you drive it.
Customer does not need to come to Tesla repair office to check their vehicle condition or to get latest upgrade of software. Everything done through wifi or data connection. As electric vehicle, Tesla does not need regular maintenance like combustion engine, like oil change, fuel filters, spark plug replacements or emission checks. Even brake pad replacements are rare because regenerative braking returns energy to the battery, significantly reducing wear on brakes. Part maintenance done with real time monitoring through over-the-air software updates, remote diagnostics and the support of Mobile Service technicians.
Tesla has no advertisement and no dealership shop. Customer can only buy Tesla through website and they will deliver. It cut many layers of traditional automotive industry such as Sales Agent, Maintenance Mechanics, Insurance Agent, etc.
These result in lower total cost of ownership, because there are no dealership fee, and much lower maintenance fee.
Self driving technology is also one of potential huge market for Tesla. With almost 1 million of Tesla vehicle already on the road, it self-driving has been collecting more than billions miles of data [2]. This result of Tesla AI getting better, way ahead of closest competitor, Waymo Alphabet (NASDAQ: GOOGL) with millions of miles. Competitors may have money, but may not have enough time and expertise to catch up with Tesla. Potential market of autonomous driving could reach 1.5 Trillion $ by 2030 [3].
Revenue from Tesla’s energy storage and renewable energy businesses are also quite good. Its contributing 15% of total sales with 3x growth from the previous year.
Source: Tesla Q2 2021 investor presentation
Electric vehicle is no longer niche, it become future certainty. All countries has committed to ban internal combustion engine means electric vehicle is the only way forward. As the leader in electric vehicle with technology advantage, charging network, profitable business model dan strong manufacturing capacity, Tesla is way ahead of other competitor.
Valuation
DCF with EBITDA : Using latest EBITDA of 7,985 Billions $, consensus discount rate 8% and growth rate based on 5 year average annual growth of 51%, target price is 1081$ or 67% profit. Timeframe 1 to 5 year
At current valuation, TESLA is not cheap, but still recommended. We suggest to purchase Tesla (NASDAQ: TESLA) at current price and hold until price reached 1081$***.
*** This is writer opinion, please consult your financial advisor and do your own due diligence before invest. Pundireceh is not responsible for any liabilities related with investment risk.
#Tesla (NASDAQ:TSLA) is shariah compliance. Its business, product and debt condition is meet Islamic Law criteria and halal to invest, based on Zoya apps analysis.
Shopify Inc., sebuah perusahaan e-commerce, menyediakan platform dan layanan di Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Australia, Amerika Latin, dan internasional. Platform perusahaan menyediakan pedagang untuk menjalankan bisnis mereka di berbagai saluran penjualan, termasuk etalase web dan seluler, lokasi ritel fisik, toko pop-up, etalase media sosial, aplikasi seluler asli, tombol beli, dan pasar; dan memungkinkan untuk mengelola produk dan inventaris, memproses pesanan dan pembayaran, memenuhi dan mengirimkan pesanan, pembeli baru dan membangun hubungan pelanggan, produk sumber, analisis dan pelaporan, dan perbantuan pembiayaan.
Tinjauan Industri
Ada lebih dari 30 juta usaha kecil dan menengah di AS saja, meskipun tidak semuanya membutuhkan kehadiran digital. Saat ini, Shopify memiliki 1,75 juta pedagang, meningkat hampir sebanyak 700 ribu dari 2019. Ini kenaikan besar dari 2019 ketika Shopify hanya menghubungkan 240 ribu pedagang baru.
Source: https://backlinko.com/shopify-stores
Pesaing terbesar saat ini adalah pembuat situs web alternatif seperti Squarespace (NYSE: SQSP).
Ikhtisar Keuangan
Shopify tidak hanya memiliki pertumbuhan tinggi, tetapi juga sangat menguntungkan dan bebas dari hutang. Daftar periksa keuangan dibawah lulus untuk semua kriteria, kecuali pertumbuhan EPS 3 tahun (Earning per share rata-rata 3 tahun) dan FCF/arus kas bersih. Pertumbuhan EPS 3 tahun tidak lulus kriteria, karena Shopify hanya memiliki penghasilan positif sejak tahun lalu saja. FCF rendah karena sebagai perusahaan yang sedang berkembang, Shopify menggunakan banyak kas mereka untuk pengembangan riset dan investasi strategis.
Sumber: morningstar
Pendapatan kuartal pertama Shopify meningkat lebih dari dua kali lipat, naik menjadi $988,5 juta. Pertumbuhan pendapatan (revenue) sebesar 110% dari tahun lalu. Laba kotor (Gross profit) meningkat lebih cepat daripada pendapatan, naik 117% dari tahun ke tahun dan menyumbang hampir 57% dari total pendapatan. [1]
Pembayaran melalui Shopify Payment melonjak 135% dari tahun lalu. Volume barang dagangan kotor (GMV) yang diproses di Shopify Payment selama Q1 meningkat dari $7,3 miliar dari kuartal tahun lalu menjadi $17,3 miliar.
Ringkasan Investasi
Pada akhir Q1 2021, Shop memiliki lebih dari 107 juta pengguna yang terdaftar, termasuk pembeli yang menggunakan Shop Pay serta Aplikasi Shop, di mana lebih dari 24 juta adalah Pengguna Aktif Bulanan.
Momentum saham telah dibantu oleh percepatan penjualan yang disebabkan oleh pandemi. Shopify juga mendapat manfaat dari eksekusi bisnis yang kuat dari Shopify dan kemitraan strategis yang penting dengan raksasa teknologi Alphabet (NASDAQ:GOOGL) (NASDAQ:GOOG) dan Facebook (NASDAQ:FB). Kemitraan Shopify baru-baru ini dengan TikTok juga telah membuka pintu bagi lebih dari 1 juta penjual potensial baru.
Shopify telah memulai penawaran pembayaran angsuran ke basis pedagang melalui kemitraan dengan Affirm Holdings Inc (NASDAQ: AFRM). Layanan yang berpusat pada mitra pedagang (merchant-sentris) ini merupakan bagian dari rangkaian inovasi produk yang dirancang oleh Shopify untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan mitra pedagang.
Source: Q1 2021 investor presentation
Shopify memiliki App Store sendiri dengan ribuan aplikasi yang memungkinkan mitra pedagang meningkatkan bisnis mereka. Statistik Shopify menunjukkan bahwa ada 3.200 aplikasi di App Store mereka.
Berikut adalah beberapa fakta Shopify lainnya dalam angka:
Lebih dari 44 juta pelanggan membeli dari pedagang Shopify pada tahun 2020.
Shopify memiliki lebih dari 58 juta kunjungan pada tahun 2020.
Pengoptimalan seluler penting di Shopify: 79% lalu lintasnya berasal dari perangkat seluler.
Rata-rata pengunjung menghabiskan lebih dari 3 menit di Shopify dan mengunjungi lebih dari 3 toko.
Tingkat konversi Shopify rata-rata adalah 1,6%.
Shopify mancapai pesanan 1 miliar pertama pada tahun 2018.
Lebih dari 7.000 bisnis menggunakan Shopify Plus.
Penilaian
DCF dengan EBITDA
Menggunakan EBITDA terbaru sebesar $ 1,75B, discount rate dari konsensus para analis sebesar 7,2% dan tingkat pertumbuhan berdasarkan pertumbuhan tahunan rata-rata 3 tahun terakhir sebesar 63%, harga target adalah $ 3960 atau laba 162%. Jangka waktu 2 hingga 3 tahun
Penghasilan Sisa
Dengan asumsi discount rate dan tingkat pertumbuhan yang sama seperti di atas, kami menggunakan nilai buku per saham $73,5 dan EPS dari laporan keuangan terakhir. Hasil perhitungan sisa pendapatan target harga $ 3551 atau keuntungan 135%. Jangka waktu 2 hingga 3 tahun
Kesimpulan yakni untuk membeli dan menyimpan saham Shopify (NYSE: SHOP) pada harga saat ini dan tahan hingga harga mencapai antara 3550-3960 $***.
*** Ini adalah pendapat penulis, silakan berkonsultasi dengan penasihat keuangan Anda dan lakukan uji tuntas Anda sendiri sebelum berinvestasi. Pundireceh tidak bertanggung jawab atas segala kewajiban yang terkait dengan risiko investasi.
#Shopify (NYSE: SHOP) memenuhi persyaratan syariah. Kondisi bisnis, produk, dan utangnya memenuhi kriteria Hukum Islam dan halal untuk diinvestasikan. Penilian ini berdasarkan analisis aplikasi Zoya.
Shopify Inc., a commerce company, provides a commerce platform and services in Canada, the United States, the United Kingdom, Australia, Latin America, and internationally. The company’s platform provides merchants to run their business in various sales channels, including web and mobile storefronts, physical retail locations, pop-up shops, social media storefronts, native mobile apps, buy buttons, and marketplaces; and enables to manage products and inventory, process orders and payments, fulfill and ship orders, new buyers and build customer relationships, source products, leverage analytics and reporting, and access financing.
Industry Overview
There are over 30 million small businesses in the U.S alone, although not all of them require a digital presence. Currently, Shopify counts 1.75 million merchants, an increase of almost 700 thousand from 2019. That’s a big acceleration from 2019 when Shopify connected just 240 thousand new merchants.
Source: https://backlinko.com/shopify-stores
Biggest competitor at the moment is alternative website builders like Squarespace (NYSE: SQSP).
Financial Overview
Shopify not only having high growth, it also highly profitable and free from debt. Financial checklist is passed for all criteria except EPS growth (3 years) and FCF/Net income. EPS 3 yr growth is not passed, because Shopify only have positive earning since last year only. FCF is low because as growth company, Shopify use a lot of their cash into development and strategic investment.
Source: morningstar
Shopify’s first-quarter revenue more than doubled, rising to $988.5 million. Revenue growth by 110%. Gross profit dollars increased faster than revenue, rising 117% year over year and accounting for nearly 57% of total revenue. [1]
Shopify Payments processed surged 135%. Gross merchandise volume (GMV) processed on Shopify Payments during Q1 increased from $7.3 billion in the year-ago quarter to $17.3 billion.
Investment Summary
At the end of Q1 2021, Shop had more than 107 million registered users, including buyers using Shop Pay as well as the Shop App, of which more than 24 million were Monthly Active Users.
The stock’s momentum has been helped by a pandemic-induced acceleration of sales. Shopify also has benefited from strong business execution from Shopify and important strategic partnerships with tech giants Alphabet (NASDAQ:GOOGL) (NASDAQ:GOOG) and Facebook (NASDAQ:FB). Shopify’s recent partnership with TikTok has also opened the door for over 1 million new potential sellers.
Shopify has started out its installment-pay offering to a broad base of merchants through a partnership with Affirm Holdings Inc (NASDAQ: AFRM). This merchant-centric service is part of product innovation series that planned throughout the years by Shopify to enhance merchant sales.
Source: Q1 2021 investor presentation
Shopify has its own App Store with thousands of apps that enable merchants to improve their business. Shopify statistics show that there are 3,200 apps in the store.
Here are some other Shopify facts in numbers:
Over 44 million customers purchased from Shopify merchants in 2020.
Shopify had more than 58 million visits in 2020.
Mobile optimization is important on Shopify: 79% of its traffic is from mobile devices.
The average visitor spends over 3 minutes on Shopify and visits more than 3 stores.
The average Shopify conversion rate is 1.6%.
Shopify had their billionth order in 2018.
More than 7,000 businesses use Shopify Plus.
Valuation
DCF with EBITDA
Using latest EBITDA of 1.75B$, consensus discount rate 7.2% and growth rate based on last 3 years average annual growth of 63%, target price is 3960 $ or 162% profit. Timeframe 2 to 3 years
Residual Earning
With same discount rate and growth rate assumption as above, we are using book value per share of 73.5$ and EPS of from latest financial report. Residual earning calculation result target price of 3551 $ or 135% profit. Timeframe 2 to 3 years
Conclusion to purchase and hold Shopify (NYSE: SHOP) at current price and hold until price reached 3550 to 3960 $***.
*** This is writer opinion, please consult your financial advisor and do your own due diligence before invest. Pundireceh is not responsible for any liabilities related with investment risk.
#Shopify (NYSE: SHOP) is shariah compliance. Its business, product and debt condition is meet Islamic Law criteria and halal to invest, based on Zoya apps analysis.